SUBANG – ruangargumen.com | Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Subang menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas bagi pengelola Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), Bank Sampah Unit (BSU), dan Bank Sampah Induk (BSI) se-Kabupaten Subang. Kegiatan ini bertujuan menyegarkan pemahaman para pengelola dalam pengoperasian di lapangan, sekaligus mengenalkan dan memahamkan digitalisasi bank sampah dan TPS 3R.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masih minimnya sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam pengelolaan sampah dari DLH, BSI, BSU, dan TPS 3R di wilayah Kabupaten Subang.

Hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut adalah Brandon dari smash.id, yang merupakan tenaga ahli database pengelolaan sampah DLH Provinsi Jawa Barat. smash.id dikenal sebagai tenaga ahli yang mendampingi DLH Provinsi Jawa Barat.

Baca Lainnya :

• Kolaborasi Aksi Hijau Bersejarah di SDN Panji: 1000 Pohon dan Tebar Benih di Hulu Sungai Cigadung0
• Usu Sugiono Kades Marengmang bicara iuran poe ibu Bagusnya jangan dipatok 1.0000
• Wakil Bupati Subang dan Kanwil Dirjen Pas Jabar Letakkan Batu Pertama Masjid Al-Kautsar Kalijati0
• NUJABA INSTITUTE Soroti Kinerja MKKS: Jangan Jadi Menara Gading, Pendidikan Subang Butuh Aksi Nyata0
• Anggota DPR RI H. Ateng Dukung Penuh Gerakan Rp1.000/Hari Dedi Mulyadi: Wujud Nyata Solidaritas Umat0

Dalam paparannya, perwakilan DLH Subang, Cece Rahman, menyampaikan bahwa pengelolaan bank sampah seharusnya tidak hanya sekadar memindahkan sampah dari sumbernya ke tempat sampah dan berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

"Harapannya, dengan banyaknya bank sampah, baik BSU, BSI, maupun TPS 3R, dapat beroperasional secara konsisten, sehingga masalah sampah dapat diselesaikan langsung dari sumbernya," ujar Cece Rahman.

Ia juga menekankan pentingnya digitalisasi bank sampah sebagai upaya mempermudah operasional dan memastikan data pengelolaan sampah terintegrasi dengan platform yang dimiliki oleh DLH Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Digitalisasi diharapkan menjadi referensi baru bagi para pengelola dalam mempraktikkan manajemen sampah yang lebih efisien dan terukur.